Populer
-
Assalamu,alaikum wr/wb.. kawan..! ucapan terima kasih dan selamat datang di blog ini, dan mohon maaf apabila dalam tampilan blog ini amat sa...
-
Placeholder for About Me page of Azmirza ElBanjary
-
BANDAR SERI BEGAWAN – Pusat Sejarah Brunei mengadakan Konvensyen penBorneo 2013 dari tanggal 13-14 September 2013 di Bandar Seri Begawan Br...
-
Sejumlah ulama di Provinsi Kalimantan Selatan mendukung pelestarian aksara Arab Melayu Banjar yang dilakukan Kesultanan Banjar dalam upaya ...
-
Kumpulan macam-macam apps mobile browser gratis internet yg dapat anda pasang/install di ponsel java/symbian anda, dgn file ber_extention (j...
-
Sejarah Musik Panting Mengenai kapan lahirnya musik Panting, sampai sekarang belum didapatkan data tertulis. Tapi, menurut tuturan lisan yan...
-
Pembela Rasulullah dihukum mati oleh pihak negara Pakistan. Ia merupakan tentara pengawal hakim Pakistan bernama Muhammad Mumtaz Hussain. Mu...
-
"Berusahalah dengan ikhlas tanpa memikirkan balasan semata-mata, kerana semakin tinggi keikhlasan di dalam diri, semakin tinggilah bala...
-
SHEIKH ALI BIN ABDULLAH AL-BANJARY JURU TULIS KITAB I'ANAH ATH-THALIBIN Di kalangan santri di Indonesia dan Santri Alam Melayu kitab I’a...
-
JUJURAN Indonesia memang negeri dengan 1001 budaya yang berada dari hujung sabang sampai merauke. Dan budaya itu bisa berbeda dari satu daer...
Cari Blog Ini
Music Listening
Translate
Jumat, 04 Maret 2016
Riwayat Datu Sheikh Muhammad Amin (Mufti Pertama Banjarmasin)
Syech Haji Muhammad Amin adalah mufti pertama Banjarmasin penerus perjuangan Syech Haji Muhammad Arsyad al-Banjary (Datu Kelampaian). Sebelumnya, ia di Sungai Parit, kawasan Pasar Lama Banjarmasin. Karena dikejar Belanda, kemudian ia pun masuk ke pedalaman agar kehidupannya lebih tenang. Dengan menggunakan jukung (perahu), bersama pengikutnya, ia menelusuri Sungai Martapura. Di setiap daerah yang dilaluinya, Syech H Muhammad Amin selalu mengambil tanah menggunakan pengayuh dayung. Hingga akhirnya, ia menemukan tanah berbau harum. Maka bermukimlah Syech H Muhammad Amin di daerah yang tanahnya harum itu, yang kini dikenal kawasan Banua Anyar. Makam Datu Anggah Amin (AL-ALLAMAH MUHAMMAD AMIN) Makam Datu Anggah Amin terletak di Kelurahan Banua Anyar Kota Banjarmasin. Datu Anggah Amin adalah ulama yang banyak menelurkan ulama. Dia tidak memiliki pesantren/Pesantrian, tapi banyak yang datang minta petunjuk dan bimbingan pengarahan. "Beliau tidak punya pondok pesantren, tapi banyak didatangi orang. Murid-muridnya banyak, dan banyak pula yang menjadi ulama besar. Sekarang banyak pula keturunan dari para muridnya yang menjadi ulama, Kepada para muridnya, Datu Anggah selalu berpesan agar tidak durhaka kepada orangtua dan para alim supaya hidupnya menadpat barokah. "Beliau berpesan, jangan durhaka, jangan lupakan jasa-jasa pendahulu, terutama para alim besar, Insya Allah hidupnya akan selalu mendapat Berkah..
Label: Sejarah Seni Dan Budaya Banjar
Ulama Kalimantan,
Ulama Nusantara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tinggalkan Komentar anda disini dan harap gunakan Kata-Kata yg Sopan!....................