Populer

Cari Blog Ini

Music Listening

Translate

Sabtu, 12 Maret 2016

Kuntau Seni Beladiri Tradisional Asli Banjar

Di Kalimantan, termasuk Provinsi Kalsel, seni beladiri terdapat seni Kuntau. Disayangkan, Kuntau kini mulai menyepi dan hanya digemari para pendekar berumur. Tidak banyak daerah di Kalsel yang masih melestarikan Kuntau, diantaranya terdapat di Wilayah Marabahan dan kawasan Banua Enam diantaranya Barabai, Tapin, Amuntai.

Dizaman kemashyuran nusantara Melayu, keterikatan Masyarakat Kalimantan dengan keturunan Cina Kuantong melahirkan Beladiri Kuntau yaitu gabungan dari perkataan KUN yang bermaksud jadi dan TAU yang membawa arti isyarat. Tujuannya waktu itu, sebagai bekal bagi pendekar untuk melawan penjajah Belanda. Setelah Seni Kuntau ampuh digunakan dalam melawan penjajah Belanda, Kuntau berkembang menjadi warisan tradisi yang dibanggakan masyarakat Banjar.

Di Bumi Lambung Mangkurat pencak silat lokal yang berkembang bersama Seni Kuntau, diantaranya Silat Bangkui dan Silat Gaib. Dalam khasanah bahasa Banjar, Kuntau bisa diartikan sebagai kepalan tinju atau pukulan.

Namun, Ternyata asal usul seni Kuntau ternyata perpaduan gerak seni yang berkembang bersama pendatang China dan Taiwan yang membawa ciri khas beladiri merea Kun Tao.

Kuntau diajarkan secara tertutup, sehingga sekarang tak banyak praktisinya. Sementara atraksi atau demonstrasi Kuntao kerap ditampilkan pada berbagai seremonial masyarakat, salah satu nya resepsi perkimpoian.

Dalam khasanah bahasa Banjar, Kuntau bisa diartikan sebagai kepalan tinju atau pukulan.


2849227_20140209045815.JPG

Namun benarkah Kuntau adalah pencak silat asli Kalsel?

Bisa benar, bisa tidak. Kenapa?

Sebab di berbagai daerah lain ternyata juga ada seni beladiri Kuntau. Misal, di Kalimantan Timur ada beladiri sejenis dengan nama Kuntau. Kemudian di Betawi juga ada Kun Tao Lo Ban Teng, dikembangkan oleh Siauw Gok Bu Koan (Siauw Gok Martial Art School) yang dipimpin oleh Sifu Lo Hak Loen.

Di luar negeri juga ada, contoh di Filipina. Salah satu dari sekian banyak seni beladiri tradisional mereka, ada pula Kuntao.

Jika ditelusuri asal muasal seni beladiri ini, ternyata Kun Tao berasal dari daratan China dan Taiwan.

Dalam dialek Fu Jian (Hokkian), kata Kun Tao berasal dari Bahasa Mandarin, yaitu Quan Shu. Kun berarti pukulan, dan Tao berarti jalan. Kun Tao merupakan salah satu nama yang dipakai untuk menyebut teknik beladiri Tiongkok. Setelah pemerintah Tiongkok menstandarisasi bahasa menjadi bahasa persatuan, yaitu bahasa mandarin, maka Kun Tao lebih banyak dipakai untuk beladiri yang berasal dari Tiongkok bagian selatan, maupun yang telah menyebar ke Asia Tenggara.

Ciri khas Kun tao sejak zaman dulu adalah latihannya yang masih tertutup terbatas hanya pada suatu daerah, keluarga, kampung, maupun suatu kelompok tertentu saja, dan belum tentu bermuara kepada teknik-teknik yang terdapat dari biara Shaolin. Bahkan sampai sekarangpun masih banyak terdapat aliran Kun Tao yang menutup diri maupun menyembunyikan inti dari ilmunya kepada orang lain di luar lingkungan mereka.

Gerakan-gerakan yang terdapat dalam Kun Tao banyak yang unik dan terkesan asing oleh praktisi beladiri lain. Kun Tao bukanlah teknik yang dipertunjukkan secara indah. Tapi Kun Tao adalah ilmu yang sesuai dengan jalan alam dan sangat dahsyat serta bertenaga. Intensitasnya adalah untuk mengambil kendali terhadap serangan lawan dan menghancurkannya secara cepat.


2849227_20140209045748.jpg

Seiring merantaunya warga China ke berbagai negara Asia Tenggara, seni beladiri Kun Tao pun turut menyebar, antara lain ke Malaysia, Filipina, Singapura dan Indonesia. Kun Tao ada yang beradaptasi dengan seni beladiri lokal sehingga menjadi bentuk baru.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan Tinggalkan Komentar anda disini dan harap gunakan Kata-Kata yg Sopan!....................