Populer

Cari Blog Ini

Music Listening

Translate

Senin, 25 Februari 2019

FILOSOFI NASI ASTAKONA KULINER KHAS KESULTANAN BANJAR YG MULAI LANGKA


Inilah Filosofi Nasi Astakona, Kuliner Khas Kesultanan Banjar Yang Mulai Langka

Nasi Astakona atau Nasi Adap-adap  adalah suatu istilah dari sastra Indonesia lama yang berarti segi banyak. Nasi astakona merupakan gambaran dari banyaknya sajian dari yang dihidangkan pada suatu tempat, khusus dari talam yang bertumpang ‘banyak’ tiga atau lima susun.
Banyaknya sajian itu merupakan sebuah kesatuan hidangan yang terdiri atas tiga komponen pokok makanan, yaitu nasi, lauk pauk, dan buah – buahan.
Hidangan nasi Astakona berasal dari tradisi kesultanan Banjar untuk suatu upacara tertentu atau santap bersama dengan adanya tamu kehormatan. Namun dalam kurun waktu selanjutnya disajikan dalam acara ‘Bededapatan’, yaitu santap bersama bagi pengantin setelah bersanding di pelaminan (betataian).
Pencicipan nasi Astakona. Secara simbolis penyendokkan pertama nasi Astakona diambil dengan sendok kayu oleh seorang tokoh wanita tua dan menyerahkannya kepada tamu kehormatan. Bilamana dalam acara penganten, nasi tersebut diserahkan kepada kedua pengantin, selanjutnya diikuti oleh hadirin sesuai dengan kedudukan dan situasinya. Astakona sejak lama lazim tidak mempergunakan alat makan seperti sendok dan garpu karena di situ tersedia pula air tempat cuci tangan dan serbet kain.

Latar belakang filosofis.
Nasi Astakona sesungguhnya memiliki makna filososfis dalam tata kehidupan orang Melayu Banjar, hal itu dapat dilihat dan dihayati pada beberapa sarana dan bagian – bagian penyajian.
Talam dalam jumlah tiga atau lima menunjukkan jumlah yang ganjil, dimana dalam setiap bilangan dan sarana masyarakat Banjar selalu menggunakan angka ganjil.
Makanan terdiri dari tiga komponen pokok (nasi dari beras/padi yang tumbuh di tanah, lauk pauk dari ikan yang hidup di air, dan buah-buahan yang tinggi di udara) adalah menggambarkan keterikatan hidup manusia dengan tanah, air, dan udara.
Dalam beberapa momen tertentu orang banjar selalu mendahulukan peranan orang tua (termasuk pengambilan pertama secara simbolik nasi astakona) sebagai lambang penghormatan terhadap orang yang memiliki kelebihan dalam hal usia, pengalaman, kewibawaan, dan afdhal (keutamaan dan barakat).

#FolksOfBanjar #NasiAstakona #NasiAdapAdap #AdatIstiadatBanjar #BudayaBanjar #BanjareseCulinary 

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan Tinggalkan Komentar anda disini dan harap gunakan Kata-Kata yg Sopan!....................