ADAT GERBANG BANJAR ZAMAN BAHARI
Keraton Banjar
Pada Zaman bahari / zaman dahulu, pada masa kerajaan – umum didepan istana Raja dan didepan rumah-rumah orang ternama akan selalu ada gerbang sebagai lambang kebesaran dari tiap-tiap orang ternama yang menempati rumah itu.
Bentuk dan corak gerbang itu harus sesuai dengan darjah/ derajat tuan rumah masing-masing. Ada lima macam gerbang bahari yang dikenal:
1. GERBANG SUNGKUL AWAN BATULIS (Gerbang Raja)
2. GERBANG GANDJUR (Gerbang Mantri Besar)
3. GERBANG PUTJUK RABUNG / PUCUK REBUNG (Gerbang Kandang Adji)
4. GERBANG TEMENG (Gerbang Pahlawan)
5. GERBANG BENDJI (Gerbang Mantri, Lurah dan para Saudagar)
GERBANG SUNGKUL AWAN BATULIS
Tiang bangunannya bundar dan berupakan
“Batung badarah batung batulis” (Batung sakti pada jaman Putri Junjung Buih). Pada tiang sebelah kanan terdapat ukiran Naga Putih Balimbur dan pada tiang sebelah kiri terdapat ujkiran Ular Lidi Balimbur. Sungkul-sungkul gerbang tatah (ukiran) Awan batulis.
Ditengah-tengah gerbang pada bagian antara “Papilis Malang” dengan “Sangkul” ukiran yang merupakan sebuah jembangan kaca tempat buluh merindu (Pring Sakti).
Disebelah kanan jembangan ukirang yang membentuk bayangan burung Merak dan disebelah kiri ukiran bayangan burung Ardhalika (Pusaka Kerajaan Raja Banjar).
Dipuncak sungkulnya terdapat ukiran yang membentuk Kembang Nagasari (Kembang yang berasal dari zaman Puteri Junjung Buih dengan Bambang Padmaraga – Sukmaraga).
Dasar seluruh ukiran dibagian tengah gerbang bermotive Kembang Melor Melayap (sebagai tanda kesucian), Tatah Jaruju (Sebagai tanda Penangkis Mara Bahaya), Bayam Raja (Sebagai Tanda Luhur), dan Usir-usir (Sebagai tanda tidak putus rejeki).
GERBANG GANDJUR
Pada bagian depan gerbang yang budar sebagai lambang kesetiaan memegang kendali pemerintahan Kerajaan – dalam artian tetap setia selam bumi dan langit masih ada.
Gandju adalah perlambangan dari “Wani Dalam Budjur dan Banar” – Berani dalam hal yang lurus dan benar.
Kembang Cempaka melambangkan penghormatana yang tulus dan ikhlas.
GERBANG PUTJUK RABUNG
Pucuk Rabun – Pucuk Rebung, melambangkan kehidupan yang rakat dan mufakat. Sedangkan ukiran Kembang Bayam Raja, melambangkan turunan bangsawan (Kadang Adji).
GERBANG TEMENG
Sebagai Lambang Kota mara benteng sara. Dan memiliki beberap ukiran kembang:
Kembang pandan yang melambangkan Satria Perkasa
Kembang kacapiring yang melambankan Satria yang suci
Kembang Tjulan yang melambangkan Satria yang luhur
GERBANG BENDJI
Lambang kesuburan dan kehijau-hijauan
Source : Suluh Sejarah Kalimantan
Keraton Banjar
Pada Zaman bahari / zaman dahulu, pada masa kerajaan – umum didepan istana Raja dan didepan rumah-rumah orang ternama akan selalu ada gerbang sebagai lambang kebesaran dari tiap-tiap orang ternama yang menempati rumah itu.
Bentuk dan corak gerbang itu harus sesuai dengan darjah/ derajat tuan rumah masing-masing. Ada lima macam gerbang bahari yang dikenal:
1. GERBANG SUNGKUL AWAN BATULIS (Gerbang Raja)
2. GERBANG GANDJUR (Gerbang Mantri Besar)
3. GERBANG PUTJUK RABUNG / PUCUK REBUNG (Gerbang Kandang Adji)
4. GERBANG TEMENG (Gerbang Pahlawan)
5. GERBANG BENDJI (Gerbang Mantri, Lurah dan para Saudagar)
GERBANG SUNGKUL AWAN BATULIS
Tiang bangunannya bundar dan berupakan
“Batung badarah batung batulis” (Batung sakti pada jaman Putri Junjung Buih). Pada tiang sebelah kanan terdapat ukiran Naga Putih Balimbur dan pada tiang sebelah kiri terdapat ujkiran Ular Lidi Balimbur. Sungkul-sungkul gerbang tatah (ukiran) Awan batulis.
Ditengah-tengah gerbang pada bagian antara “Papilis Malang” dengan “Sangkul” ukiran yang merupakan sebuah jembangan kaca tempat buluh merindu (Pring Sakti).
Disebelah kanan jembangan ukirang yang membentuk bayangan burung Merak dan disebelah kiri ukiran bayangan burung Ardhalika (Pusaka Kerajaan Raja Banjar).
Dipuncak sungkulnya terdapat ukiran yang membentuk Kembang Nagasari (Kembang yang berasal dari zaman Puteri Junjung Buih dengan Bambang Padmaraga – Sukmaraga).
Dasar seluruh ukiran dibagian tengah gerbang bermotive Kembang Melor Melayap (sebagai tanda kesucian), Tatah Jaruju (Sebagai tanda Penangkis Mara Bahaya), Bayam Raja (Sebagai Tanda Luhur), dan Usir-usir (Sebagai tanda tidak putus rejeki).
GERBANG GANDJUR
Pada bagian depan gerbang yang budar sebagai lambang kesetiaan memegang kendali pemerintahan Kerajaan – dalam artian tetap setia selam bumi dan langit masih ada.
Gandju adalah perlambangan dari “Wani Dalam Budjur dan Banar” – Berani dalam hal yang lurus dan benar.
Kembang Cempaka melambangkan penghormatana yang tulus dan ikhlas.
GERBANG PUTJUK RABUNG
Pucuk Rabun – Pucuk Rebung, melambangkan kehidupan yang rakat dan mufakat. Sedangkan ukiran Kembang Bayam Raja, melambangkan turunan bangsawan (Kadang Adji).
GERBANG TEMENG
Sebagai Lambang Kota mara benteng sara. Dan memiliki beberap ukiran kembang:
Kembang pandan yang melambangkan Satria Perkasa
Kembang kacapiring yang melambankan Satria yang suci
Kembang Tjulan yang melambangkan Satria yang luhur
GERBANG BENDJI
Lambang kesuburan dan kehijau-hijauan
Source : Suluh Sejarah Kalimantan
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan Tinggalkan Komentar anda disini dan harap gunakan Kata-Kata yg Sopan!....................