Populer

Cari Blog Ini

Music Listening

Translate

Kamis, 26 Agustus 2010

Bahasa Melayu Banjar

Bahasa Banjar merupakan anak cabang bahasa yang berkembang dari Bahasa Melayu. Asal bahasa ini berada di propinsi Kalimantan Selatan yang terbagi atas Banjar Kandangan, Amuntai, Alabiu, Kalua, Alai dan lain-lain. Bahasa Banjar dihipotesakan sebagai bahasa proto Malayik, seperti halnya bahasa Minangkabau dan bahasa Serawai (Bengkulu).

Selain di Kalimantan Selatan, Bahasa Banjar yang semula sebagai bahasa suku bangsa juga menjadi “bahasa pengantar“ atau “bahasa pergaulan” di daerah lainnya, yakni Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, juga digunakan di daerah kabupaten Indragiri Hilir, Riau, dimana bahasa ini dipakai sebagai bahasa penghubung antar suku.

Bahasa Banjar banyak dipengaruhi oleh bahasa Melayu, Jawa dan bahasa-bahasa Dayak.

Bahasa Banjar atau sering pula disebut Bahasa Melayu Banjar terdiri atas dua kelompok dialek yaitu;

* Bahasa Banjar Hulu
* Bahasa Banjar Kuala

Bahasa Banjar Hulu merupakan dialek asli yang dipakai di wilayah Banua Enam yang merupakan bekas Afdelling Oloe Soengai yang meliputi kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Tabalong.

Puak-puak suku Banjar di Hulu Sungai dengan dialeknya masing-masing relatif bersesuaian dengan pembagian administratif pada jaman kerajaan Banjar dan Hindia Belanda yaitu menurut Kalurahan atau distrik pada masa itu, dimana pada jaman sekarang sudah berbeda. Puak-puak suku Banjar tersebut misalnya :

* Kelua (hilir) dan Tanjung (hulu) di DAS Tabalong.
* Balangan (Paringin) di DAS Balangan
* Amuntai dan Alabio di Hulu Sungai Utara
* Alai di DAS Batang Alai Hulu Sungai Tengah
* Labuhan Amas di DAS Labuhan Amas Hulu Sungai Tengah
* Negara (hilir) dan Kandangan (hulu) di DAS Amandit, Hulu Sungai Selatan
* Margasari (hilir) dan Rantau (hulu) di DAS Tapin
* dan lain-lain

Kelua, Amuntai, Alabio, Negara dan Margasari merupakan kelompok Batang Banyu, sedangkan Tanjung, Balangan, Kandangan, Rantau merupakan kelompok Pahuluan. Daerah Oloe Soengai dahulu merupakan pusat kerajaan Hindu, dimana asal mula perkembangan bahasa Melayu Banjar.

Mengingat orang-orang Banjar yang berada di Sumatera dan Malaysia Barat mayoritas berasal dari wilayah Hulu Sungai (Banua Enam), maka bahasa Banjar yang dipakai merupakan campuran dari dialek Bahasa Banjar Hulu menurut asal usulnya di Kalimantan Selatan.

Dialek Bahasa Banjar Kuala yaitu bahasa yang dipakai di wilayah Banjar Kuala yaitu bekas Afdelling Banjarmasin yang meliputi Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, serta kota Banjarmasin dan Banjarbaru. Pemakaiannya meluas hingga wilayah pesisir bagian tenggara Kalimantan (bekas Afdelling Kota Baru) yaitu kabupaten Tanah Bumbu dan Kota Baru sampai ke Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Bahasa Banjar Kuala dituturkan dengan logat datar tanpa intonasi tertentu, jadi berbeda dengan bahasa Banjar Hulu dengan logat yang kental (ba-ilun). Dialek Banjar Kuala yang asli misalnya yang dituturkan di daerah Kuin, Sungai Jingah, Banua Anyar dan sebagainya di sekitar kota Banjarmasin yang merupakan daerah awal berkembangnya kesultanan Banjar. Bahasa Banjar yang dipakai di Kalimantan Tengah cenderung menggunakan logat Dayak, sehingga keturunan Jawa yang ada di Kalteng, lebih menguasai bahasa Banjar berlogat Dayak daripada bahasa Dayak itu sendiri yang sukar dipelajari.

Contoh Dialek Banjar Hulu

* Hagan apa hampiyan mahadang di sia, hidin hudah hampai di rumah hampian (Dialek Kandangan?)
* Sagan apa sampiyan mahadang di sini, sidin sudah sampai di rumah sampiyan. (Bentuk lazim)
* Inta intalu sa’igi, imbah itu ambilakan buah nang warna abang awan warna ijau sa’uting dua uting. Jangan ta’ambil nang igat (Dialek Amuntai?)
* Minta hintalu sabigi, limbah itu ambilakan buah nang warna habang lawan warna hijau sabuting dua buting. Jangan ta’ambil nang rigat.(Bentuk lazim)

Karena kedudukannya sebagai bahasa pengantar atau bahasa pergaulan, pemakai bahasa Melayu Banjar lebih banyak daripada jumlah suku Banjar itu sendiri. Pemakaian bahasa Melayu Banjar dalam percakapan dan pergaulan sehari-hari di daerah ini lebih dominan dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Berbagai suku di Kalimantan Selatan dan sekitarnya berusaha menguasai bahasa Banjar, sehingga dapat pula kita jumpai bahasa Banjar yang diucapkan dengan logat Jawa atau Madura yang masih terasa kental seperti yang kita jumpai di kota Banjarmasin.

___________________________________________
Tingkatan Bahasa

Bahasa Banjar juga mengenal tingkatan bahasa (Jawa: unggah-ungguh), tetapi hanya untuk kata ganti orang.

* unda, sorang = aku ; nyawa = kamu —> (agak kasar)
* aku, diyaku = aku ; ikam, kawu = kamu —> (netral, sepadan)
* ulun = saya ; (sam)piyan / (an)dika = anda —>(halus)

untuk kata ganti orang ke-3 (dia)

* inya, iya, didia = dia —>(netral,sepadan)
* sidin = beliau —>(halus)

___________________________________________
Bilangan

* asa (satu)
* dua (dua)
* talu (tiga)
* ampat (empat)
* lima (lima)
* anam (enam)
* pitu (tujuh)
* walu (delapan)
* sanga (sembilan)
* sapuluh (sepuluh)
* sawalas (sebelas)
* pitungwalas (tujuhbelas)
* salawi (dua lima)
* talungpuluh (tigapuluh)
* anampuluh (enampuluh)
* walungpuluh (delapanpuluh)
* saratus (seratus)
* saribu (seribu)
* sajuta (sejuta)

(Bilangan angka dalam bahasa Banjar mirip bilangan dalam bahasa Jawa Kuno)

___________________________________________
Perbandingan Bahasa Banjar dengan Bahasa Jawa

* hanyar (Banjar), anyar (Jawa); artinya baru
* lawas (Banjar), lawas (Jawa); artinya lama
* habang (Banjar), abang (Jawa); artinya merah
* hirang (Banjar), ireng (Jawa); artinya hitam
* halar(Banjar), lar (Jawa); artinya sayap
* halat (Banjar), lat (Jawa); artinya pisah
* banyu (Banjar), banyu (Jawa); artinya air
* sam(piyan) (Banjar), sampeyan(Jawa); artinya kamu (halus)
* an(dika) (Banjar Hulu), andiko (Jawa); artinya kamu (halus)
* picak (Banjar), picek (Jawa); artinya buta
* sugih (Banjar), sugih (Jawa); artinya kaya
* licak (Banjar), licek (Jawa); artinya becek
* baksa (Banjar), beksan (Jawa); artinya tari
* kiwa (Banjar), kiwo (Jawa); artinya kiri
* rigat (Banjar), reged(Jawa); artinya kotor
* kadut (Banjar), kadut (Jawa); artinya kantong uang
* padaringan (Banjar), pendaringan (Jawa); artinya wadah beras
* dalam (Banjar), dalem (Jawa); artinya rumah bangsawan
* iwak (Banjar), iwak (Jawa); artinya ikan
* awak (Banjar), awak (Jawa); artinya badan
* ba-lampah (Banjar), nglampahi (Jawa); artinya bertapa
* ba-isuk-an (Banjar), isuk-isuk (Jawa); artinya pagi-pagi
* ulun (Banjar), ulun (Jawa); artinya aku (halus)
* jukung (Banjar), jukung (Jawa); artinya sampan
* kalir (Banjar), kelir (Jawa); artinya warna
* tapih (Banjar), tapeh (Jawa); artinya sarung, jarik
* lading (Banjar), lading (Jawa); artinya pisau
* reken (Banjar), reken (Jawa); artinya hitung
* kartak (Banjar), kertek (Jawa); artinya jalan raya
* ilat (Banjar), ilat (Jawa); artinya lidah
* gulu (Banjar), gulu (Jawa); artinya leher
* kilan (Banjar), kilan (Jawa); artinya jengkal
* kawai, ma-ngawai (Banjar), ngawe-awe (Jawa); artinya me-lambai
* ngaran (Banjar), ngaran (Jawa); artinya nama
* paranah (Banjar), pernah (Jawa); artinya…(contoh pernah nenek)
* pupur (Banjar), pupur (Jawa); artinya bedak
* parak (Banjar), perek (Jawa); artinya dekat
* wayah (Banjar), wayah (Jawa); artinya saat
* uyah (Banjar), uyah (Jawa); artinya garam
* paring (Banjar), pring(Jawa); artinya bambu
* gawi(Banjar), gawe (Jawa); artinya kerja
* palir(Banjar), peli (Jawa); artinya zakar
* lawang (Banjar), lawang (Jawa); artinya pintu
* menceleng (Banjar), menteleng (Jawa); artinya melotot
* kancing (Banjar), kancing (Jawa); artinya menutup pintu
* apam (Banjar), apem(Jawa); artinya nama sejenis makanan
* gangan (Banjar), jangan (Jawa); artinya sayuran berkuah
* kaleker (Banjar), kleker (Jawa); artinya gundu, kelereng
* karap (Banjar), kerep (Jawa); artinya sering, kerapkali
* sarik (Banjar), serik (Jawa); artinya marah
* sangit (Banjar), sengit (Jawa); artinya marah
* pakan (Banjar), peken (Jawa); artinya pasar mingguan
* inggih (Banjar), inggih (Jawa); artinya iya (halus)
* wani (Banjar), wani (Jawa); artinya berani
* wasi (Banjar), wesi (Jawa); artinya besi
* waja (Banjar), wojo (Jawa); artinya baja
* dugal (Banjar), ndugal (Jawa); artinya nakal
* bungah (Banjar), bungah (Jawa); artinya bangga
* gandak (Banjar), gendak (Jawa); artinya pacar, selingkuhan
* kandal(Banjar), kandel (Jawa); artinya tebal
* langgar (Banjar), langgar (Jawa); artinya surau
* gawil (Banjar), jawil (Jawa); artinya colek
* wahin (Banjar), wahing (Jawa); artinya bersin
* panembahan (Banjar), panembahan (Jawa); artinya raja, yang disembah/dijunjung
* larang (Banjar), larang (Jawa); artinya mahal
* anum (Banjar), enom (Jawa); artinya muda
* bangsul (Banjar), wangsul (Jawa); artinya datang, tiba
* mandak (Banjar), mandeg (Jawa); artinya berhenti
* marga (Banjar), mergo (Jawa); artinya sebab, karena
* payu (Banjar), payu (Jawa); artinya laku
* ujan (Banjar), udan (Jawa); artinya hujan
* hibak (Banjar), kebak (Jawa); artinya penuh
* gumbili (Banjar), gembili (Jawa); artinya ubi singkong
* lamun (Banjar), lamun (Jawa); artinya kalau
* tatamba (Banjar), tombo (Jawa); artinya obat
* mara, ba-mara (Banjar), moro (Jawa); artinya maju, menuju muara
* lawan (Banjar), lawan (Jawa); artinya dengan
* maling (Banjar), maling (Jawa); artinya pencuri
* jariji (Banjar), deriji (Jawa); artinya jari
* takun (Banjar), takon (Jawa); artinya tanya
* talu (Banjar), telu (Jawa); artinya tiga
* pitu (Banjar), pitu (Jawa); artinya tujuh
* walu (Banjar), walu (Jawa); artinya delapan
* untal (Banjar), nguntal (Jawa); artinya makan (makan tanpa dimamah, Banjar)
* pagat (Banjar), pegat (Jawa); artinya putus (putusnya tali pernikahan, Jawa)
* kawo (Banjar Amuntai), kowe (Jawa), kaoh (Bawean); artinya kamu
* paray(a) (Banjar), prei-i (Jawa); artinya libur, tidak jadi (Belanda?)
* dampar (Banjar), dampar kencono (Jawa); artinya bangku kecil,(singasana, Jawa)
* burit, buritan (Banjar), mburi (Jawa); artinya belakang, (pantat, Banjar)
* pajah (Banjar), pejah (Jawa); artinya mati (mati lampu, Banjar)
* tatak (Banjar), tetak (Jawa); artinya potong (khitan, Jawa)

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan Tinggalkan Komentar anda disini dan harap gunakan Kata-Kata yg Sopan!....................